Search

Acatraveler's Diary

which of the favours of your Lord will you deny

Month

December 2010

SEMENIT SAJA…

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah SWT selama lima belas menit namun
betapa singkatnya kalau kita melihat film.

betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun
betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman
tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Kitab Suci tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di shaf paling belakang ketika berada di Rumah Ibadah

Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama beberapa hari ketika berpuasa .
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk berdoa; namun
betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Kitab Suci; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun
betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Betapa Takutnya kita apabila dipanggil Boss dan cepat-cepat menghadapnya namun betapa kita berani mengulur waktu untuk menghadapNya saat waktu beribadah.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Keagungan Allah betapa seringnya kita ragu-ragu,
enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon DELETE.

ANDA TERTAWA …? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. ..?
Sebar luaskanlah Sabda-Nya, bersyukurlah kepada ALLAH, YANG MAHA MENGETAHUI, MENDENGAR, PENGASIH DAN PENYAYANG.
Apakah tidak lucu apabila anda tidak memFORWARD pesan ini. Betapa banyak orang tidak akan menerima pesan ini, karena anda tidak yakin bahwa mereka masih percaya akan sesuatu?

Setitik Pencerahan

Minggu pagi itu, aku duduk di depan seorang ustadz yang baru beberapa hari menjadi pembimbing agamaku. Tutur katanya lembut sekali. Di beberapa kesempatan, aku selalu mengaji dengan beliau. Meskipun kadang – kadang, tanpa kitab, beliau tetap memberiku petuah – petuah yang bermanfaat bagiku.

Ya, kurasa, aku terlalu banyak melakukan kesalahan. Tapi, Allah selalu, selalu dan terus mengingatkan aku pada-Nya. berbagai cara Ia berikan peringatan demi peringatan padaku. Dan aku baru sadar dan baru tahu bahwa aku mungkin bukan seorang hamba yang patuh. Aku akan mencoba terus melacak jejak-jejak-Nya.
Petuah ustadzku itu begini :

“Bagaimana sekolahmu? apakah baik – baik saja? Kamu kalo ada masalah, instropeksi dulu,. kira – kira, apa yang selama ini kamu lakukan? BErbagai masalah itu datang karena ingin menguji keimanan kita. Kuberikan 1 pengalaman yang dulu telah mengantarku menjadi sekarang ini.
Aku dulu pernah salah jalan dan jatuh dari rel Allah. Aku dulu pernah nakal, padahal Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatan padaku. Aku limbung dan bingung menjalani hidup, utang-utangku menumpuk. tetapi, suatu saat di mana aku sudah putus asa, aku teringat bahwa masih ada Allah yang bisa dimintai pertolongan. Aku pasrahkan semua masalahku padanya.
Sampai suatu ketika, temanku (yang bisa dikatakan sangat taat pada Allah) datang dan membayari seluruh hutangku. Dari sinilah, pelan – pelan, akhirnya aku kembali ke jalan Allah. Begitu sayangnya Allah pada kita walaupun sebenarnya kita kadang – kadang lupa dengan-Nya. Percayalah itu, Nisa.
Juga, pikirkanlah bahwa keadaanmu yang sekarang adalah ridho orang tuamu juga. Terutama ibumu. Janganlah sekali – sekali kau mencoba membantah ibumu. Jangan. Itu akan menghambat jalan hidupmu. Patuhilah dia. Tapi yang terpenting adalah tetaplah menomorsatukan Allah. Karena, Allah adalah pusat segalanya. Jika imanmu sudah baik kepada Allah, orang lain pun ikut merasakan kebaikannya. ”

Aku hanya diam. Selama ini, aku melakukan kesalahan yang… notabene nilanya cukup besar. Aku mencoba menyadarkan diriku sendiri dan mengingat-Nya.

Up ↑