Ini adalah hasil kelayapan di Bangkok, Thailand. Salah seorang temanku dan pacarnya, Jia & Dream, membawaku ke restoran khas Thai terdekat dengan hotel untuk merasakan nikmat pedasnya masakan Thailand plus segarnya Thai tea (nyesel kenapa dulu gak beli Thai tea buat oleh-oleh, padahal dikasi space bagasi yang gede). Terkesan dengan Nam Tok (beef salad) nya, aku berjanji pada Jia untuk mencobanya di rumah. Rasanya pedas, asam, asin, dan gurih. Agak mirip seperti pacri nanas yang sempat kurasakan di rumah Tante Ana di Sampit, Kalimantan.
Tradisi halan-halan ke luar negeri bukan cuma meninggalkan cerita, tapi juga resep masakan tradisional untuk dicoba di rumah. Dengan memasak (yang mungkin jadi keasyikan tersendiri setelah keribetan skripsi), aku bisa memutar ulang kenangan-kenangan selama di negara tersebut.
Bahan:
1/4 kg daging sapi – iris memanjang, saus ikan Thailand, 1/2 bawang bombay, cabai secukupnya, 2 ons kacang panjang – iris, 1 ons seledri, 1 mentimun – iris, 3 sdm minyak goreng, 1/2 jeruk lemon – peras, air secukupnya, garam secukupnya, merica secukupnya
Cara memasak:
1. Rebus daging sapi hingga matang, tiriskan
2. Tumis bawang bombay, cabai, merica hingga harum. Masukkan daging. Aduk rata.
3. Masukkan air perasan jeruk lemon, garam, saus ikan, seledri, dan kacang panjang. Tumis hingga daging empuk. Tambahkan air sedikit.
4. Sajikan irisan mentimun sebagai hiasan.
Bagi orang Indonesia, mungkin rasanya agak sedikit aneh karena ada campuran jeruk lemon dan cabai. Tapi, justru aneh inilah yang membuat Nam Tok memang khas Thailand.